Juni 09, 2023

J A N T U N G

Selamat malam tuan, 
ingatlah dirimu malam itu ?
malam nan dingin saat semua orang terlelap, kau sibuk dengan dirimu.
kau sibuk dengan dunia, hingga kau lupa artinya mencintai.
apa yang kau cintai dari dunia ini tuan ?
apakah perempuan sepertiku ?
mungkin tidak..
dirimu sepertinya masih mempertanyakan 
harus apa
harus bagaimana.
engkau belum terlalu lama tuan..

Selamat pagi tuan,
benarkah mentari pagi masih memihakmu ?
bila memang dia berpihak padamu
mengapa kau hanya memantulkan sinarnya ?

Selamat malam tuan,
tidak kah kau terbangun secara sukarela pada tengah malam ini?




-N

Maret 09, 2023

S e n j a t a T e r a k h i r

Meringkuk puan di atas ubin nan dingin

Sayup-sayup lirih amigdala menguji puan

"Mana bisa begitu, kamu bodoh" ucapnya

Meringkuk puan di atas ubin nan dingin
 
Katamu semua prediksi tidak mungkin benar adanya. 

Bilapun benar hanya satu berbanding seribu. 

Meringkuk puan di atas ubin nan dingin

Ketar ketir hatinya, disertai kosong pikirnya. 

Namun masih ada senjata pamungkas

Yang paling pamungkas

Terakhir puan miliki. 



Maret 08, 2023

T E R I M A K A S I H

Terima kasih
Saya ucapkan kepada para pembaca diluar sana yang sempat membaca karya-karya saya terdahulu. Saya mohon maaf karena blog ini baru saya kunjungi kembali setelah melewati fase - fase perjalanan hidup beberapa tahun terakhir ini yang begitu melelahkan.
Untuk kedepannya, saya akan lebih sering mengunjungi blog ini dan semoga kalian semua senantiasa menikmati karya saya dan selalu dalam lindungan ilahi. 



Terima Kasih
Salam Sayang, Nansafi

Juni 26, 2019

F A N A T I K

     Aku scroll up!!!'
Terus menerus scrol up!!

      Dari chat terakhir kita kemarin-kemarin, di seluruh sosial mediaku yang kau tinggalkan. Disana pesan-pesan mu belum ku hapus. Dan tak pernah ada niat untuk menghapus. Kenapa?

     Karena aku tahu, hari ini akan tiba.
Hari dimana aku menghabiskan waktu untuk membaca pesan-pesan lampau. Hari dimana aku menghabiskan waktu untuk scroll down linimasa sosial mediamu. Hari dimana aku tertawa sendiri, geli sendiri dengan recehnya chat kita, hingga di penghujung pesan kau katakan hal itu.
Senyum ini sudah tamat, tapi aku terus membaca pesanmu, dan kata-kata maafmu, kata-kata penyesalanmu, lalu kata-kata dariku yang berpasrah padahal tidak.
     Hingga akhirnya keputusanmu bulat. Tak bisa diganggu gugat, biarpun ku merengek dengan tangis nan nestapa, hingga berlutut, tekadmu memang sudah bulat. Tidak! Ya Tidak!.

     Pecah akhirnya.
Tangisku pecah, amarahku pecah, sesalku pecah, hingga rapuh.
Tapi tidak hanya disitu, masih banyak yang belum kubaca, nanti akan kubaca.
Bila sudah tamat kubaca, jangan pikir aku tak ingin mengulang.
Akan ku ulang..
Terus ku ulang..
Ha...
Se-FANAtik itukah aku, padamu?

.
.
.

Juni 19, 2019

D E L U S I

     Bagai mawar yang mekar di lahan tandus,memang mustahil untuk tumbuh, tapi nyatanya bunga itu tetap berkembang. Padahal sekat penghalang nya cukup tangguh untuk membinasakan.

     Namun ternyata keinginan untuk bertahan lebih besar, sampai sekat pun bisa dilalui, tapi tidak untuk dilampaui. Pada akhirnya bunga itu mati juga.

     Sampai kini, yang tinggal hanya kegersangan, kehampaan, dan derita. Yah... siapa yang mau bertahan dan melekat, bila lambat laun pun tamat.
    
Maka.. intinya tak akan ada "kita" biarpun sampai kiamat.

Kalaupun "kita"
Akan "bisa"
Percayalah..
Itu "delusi"

Juni 12, 2019

SUDUT PANDANGKU

Berhenti mengikuti kata hati memang terasa lapang
Tapi lain halnya dengan berhenti mengikuti jalan takdir.
Bicara perihal egois dari awal pun begitu
Aku egois ingin tetap denganmu
Lantas kini apa yang kuterima?
Dan apa imbasnya pada hatimu

Apa kau rasakan?
Pedihnya?
Terlukanya?
Parah bukan?
Akupun...
Sama
Kasih

Oktober 19, 2018

PONDOK DUKA

Rahasia
Misteri
Dusta
Kelam

Aku ulur waktu bersamamu, sampai hati waktu tak paham rasa. Sekalimat-kalimat ku utarakan, sepilu-pilu kau dapatkan. Begitu bedebahnya puan ini dahulu, bagai alas yang diinjak-injak bangsawan muda, hingga hanyut di bawa maya. Otak kusut itu bak tempurung, maka dari itu dia mudah dijelajahi ngarai dan lembah kepunyaannya. Padahal tak tahu menahu berurusan dengan siapa.

Hingga fajar berganti senja, dan sebaliknya. Berulang terus sampai kala tuan datang, sampai puan tetapkan menetap. Merekahlah debaran kasih, berpadulah sepasang mata nan lembut yang binarnya bak sutra, hingga gejolak membumbung tinggi melebur dan berpadu.

Waktu yang fana terasa singkat, hingga rahasia tak ingin bermain lagi, misteri tak bersahabat lagi, dusta pun sudah lelah. Layaknya manusia, mereka seperti berbelas kasih pada tuan, "biar kecewalah di akhir, daripada bahagia terus tapi semu" kiranya begitu ucap mereka.

Inilah kelamnya puan itu, ini lah kelamnya.
Yang di sampaikan detik waktu malam kala itu, yang di bisikan sepi malam kala itu, yang di terikan murka malam kala itu.
Hingga waktu membisu seribu bahasa.
Ini kelamnya. Yakinlah ini terakhir tuan..
Sungguh tak akan lagi lagi
Tak mau lagi lagi
Maaf..












~nansafi

*dengan penuh rasa bersalah

Mei 26, 2018

C A N T I K

Bukan kulit putih, seputih salju

Bukan mahkota lembut, selembut sutra

Bukan bibir merah, semerah darah

Bukan rupamu yang perlu kau percantik

Tapi hatimu yang perlu kau siram, dengan lantunan suci ayat-Nya

Perangaimu yang perlu kau tampakan, dengan akhlaq mulia wanita muslim, yang sesuai syariat islam

Imanmu yang perlu kau perkuat, dengan kemurnian tauhid yang kau genggam

Itulah cantik
Cantik yang diidamkan oleh mereka

Mereka yang tak pernah memandang fisik

Mereka yang menghargai wanita

Mereka yang menginginkan keteduhan hati






~nansafi

Mei 07, 2018

Syahdu Dhuhaku

Ikhwanku ...
Sudahkah kau ucap salam pada semesta?
Pada tiap tetes embun, yang tak pernah kau tahu.
Bahwa tiap tetesannya perlambang do'a dhuhaku.

Pada temaram fajar yang di tabiri kabut, yang tak pernah kau tahu.
Bahwa temaramnya sang fajar, melukiskan sinar kasih pembawa ridho-Nya.
Sosok dirimu dalam do'a dhuhaku.

Pada merekah kembang seruni, yang harumnya berpencar ke seluruh penjuru semesta.
Bahwa merekahnya kembang kalbu diriku.
Untuk penantian terakhir sang cinta.
Atas dirimu

Ikhwanku ...
Benarkah itu dirimu?
Sosok yang kupinta, dalam sejuk sujud dhuhaku?
Sekali lagi kalbuku terguncang
Perihal sosok impian dalam do'a dhuhaku.
Yang kukira ilusi
Nyatanya,
Kau nyata.

April 06, 2018

GURAT PILU BIDADARI

Di dalam tubuhku, setan pernah bersemayam
Sampai dia ambil alih,
Aku tak berontak
Aku ikuti alurnya
Mulai dari bercinta kasih
Lalu bercumbu ria
Kemudian melayang bebas
Sampai bercinta bebas
Aduhai ...
Indah nian kala itu
Titik diri paling hina!
Berbanding terbalik dengan masa kini

Setelah tangan sinar rembulan, menamparku di malam paling mujarab
Mujarab untukku berpasrah
                                            
Kini khimar membalut auratku
Pakaian takwaku tergerai menyapu tanah
Tiap langkahku kini pengabdian

Hingga seorang Adam yang parasnya bagaikan Yusuf
Cerdasnya  bagaikan Al-Kindi
Sabarnya bagaikan Ayub
Berakhlaq bagaikan Muhammad

Menjadi imam sholatku
Nahkoda kapal kecilku
Bila kubuka kelam masa lalu
Tak pantaslah pungguk merindu pada bulan
Tapi nyatanya bulan menghampiri pungguk duluan




#teruntukUnnieku
#Nansafi

April 04, 2018

P U A N

Teruntuk kau yang berwajah manis
Dari daerah kekuasaan Raja Galuh
Ada puisi untukmu
Dari si "air yang cukup"

Bisakah kita bertemu di malam paling mujarab untuk berdo'a?
Bisakah kelak kita bertemu di altar suci idaman?
Bisakah kita gapai tali kasih-Nya?
Akankah Dia merestui?

Pintaku padamu
"Puan ..."
Bisakah kita bertemu,
Di malam paling mujarab
Dengan hantaran do'a?
Bisa?

J A N T U N G

Selamat malam tuan,  ingatlah dirimu malam itu ? malam nan dingin saat semua orang terlelap, kau sibuk dengan dirimu. kau sibuk dengan dunia...